Kode/Nama Matakuliah |
: |
MKDK4002 / PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK |
Tutor Pengampu |
: |
Dr. Hadi Gunawan Sakti, M.Pd. |
Tugas Tutorial |
: |
2 |
Nama Mahasiswa |
: |
Aang Kusnadi
Yamin |
NIM |
: |
859129784 |
Soal:
1. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan perkembangan intelektual dan perkembangan emosional?
2. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan intelegensi biologis, psikologis dan operasional?
3. Sebutkan dan jelaskan
secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa!
4. Sebutkan dan jelaskan
ciri-ciri kepribadian orang dewasa!
5. Sebutkan dan jelaskan 4
kebutuhan orang dewasa berdasarkan teori Maslow!
Jawab:
1.
Perkembangan
intelektual dan perkembangan emosional yaitu:
- Perkembangan Intelektual
yakni berkembangannya IQ (selain perkembangan fisik yang terjadi pada seseorang)
ditandai dengan meningkatknya kemampuan berpikirnya. Kalau pada usia sekolah
dasar kemampuan berpikir anak masih berkenaan dengan hal-hal yang konkret atau
berpikir konkret, pada masa SLTP mulai berkembang kemampuan berpikir abstrak,
remaja mampu membayangkan apa yang akan dialami bila terjadi suatu peristiwa
umpamanya perang nuklir, kiamat dan sebagainya. Pada remaja telah mampu
berpikir jauh melewati kehidupannya baik dalam dimensi ruang maupun waktu.
- Perkembangan Emosional yaitu
berkembangannya EQ yang sering berbentuk luapan perasaan ketika anak
berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian perkembangan sosial emosional
adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari. Kebanyakan remaja merasa dekat dengan orang tuanya,
karena memiliki nilai-nilai yang sama dalam banyak hal dan masih memerlukan
orang tua untuk melakukan hal-hal tertentu. Sebagian remaja memiliki ketegangan
antara dua hal yaitu keinginan untuk melepaskan diri dari orang tua dan adanya
ketergantungan kepada orang tua. Mereka harus dapat melepaskan sebutan “anak
mama”. Orang tua pun ada kalanya berada dalam persimpangan antara melepas anak
untuk mandiri atau tetap “melindunginya”.
2.
Yang
dimaksud dengan intelegensi biologis, intelegensia secara psikologis dan
intelegensia secara operasional yakni:
Intelegensia
Biologis:
Yakni kemampuan individu dalam
mengadaptasi diri terhadap rangsangan lingkungan. Mengadaptasi diri dalam arti
menekankan pada kemampuan untuk mengemas perilaku baik secara terang-terangan
(overtly behavior) maupun tersamar (covertly behavior) sebagai hasil dari
pengalaman. Adaptasi banyak bergantung kepada kualitas system syaraf yang
berhubungan dengan otak dan jaringan pusat syaraf, individu yang memiliki
intelegensia tinggi ditenggarai oleh individu yang memiliki kualitas otak dan
jaringan syaraf yang baik.
Intelegensia
Psikologis:
Yakni menekankan pada efisiensi mental
(mental efficiency) dan kapasitas pemahaman abstrak (abstract reasoning) yang
diperlukan dalam menggunakan bahasa symbol. Formula dari Spearmen’s tentang
perilaku inteligen merupakan pendidikan tentang korelasi dan relasi, merupakan
contoh definisi secara psikologis. Pendekatan ini lebih banyak memperhitungkan
konsep-konsep umum yang lebih abstrak, lebih mengakui keterampilan-keterampilan
hitungan angka dan tilikan ruang.
Intelegensia
Operasional:
Yakni secara operasional melibatkan
spesifikasi perilaku inteligen secara lebih rinci dan menemukan cara mengukur
spesifikasi yang dimaksudkan. Dengan demikian perilaku inteligen diekspresikan
dalam arti pengukuran, yaitu apa yang diukur oleh tes intelegensi.
3.
Perkembangan orang dewasa
sangat dipengaruhi oleh jenis dasar kemampuan yang telah diletakkan pada masa
remaja dan lingkungan perkembangan tempat mereka berinteraksi. Meskipun
demikian, ada factor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan
mempermudah perkembangannya. Factor yang paling berpengaruh tersebut adalah:
(a) kekuatan fisik; (b) kemampuan motoric; (c) kemampuan mental; (d) motivasi
untuk berkembang; dan (e) model peran.
a.
Kekuatan
Fisik
Factor pertama yang mempengaruhi
perkembangan orang dewasa adalah kekuatan fisik. Ada 7 kebiasaan hidup sehat
yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisik, yaitu:
1. Sarapan
pagi
2. Makan
secara teratur
3. Makan
secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
4. Tidak
merokok
5. Tidak
meminum minuman yang mengandung alcohol
6. Olahraga
secukupnya
7. Tidur
secara teratur 7-8 jam setiap malam.
Kekuatan fisik yang prima pada orang
dewasa, memungkinkan mereka untuk optimal dalam bekerja, berkeluarga,
memperoleh keturunan, dan mengelola kehidupan keluarganya.
b. Kemampuan
Motorik
Factor kedua yang mempengaruhi
perkembangan orang dewasa adalah kemampuan motoric. Kemampuan motoric orang
dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia dua puluhan dan tiga puluhan.
Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia dua puluh dan dua puluh lima
tahun dan sesudah itu kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun.
c. Kemampuan
Mental
Factor ketiga yang mempengaruhi
perkembangan orang dewasa adalah kemampuan mental. Kemampuan mental yang
diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru adalah mengingat
kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan berpikir
kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam usia dua puluhan
kemudian sedikit demi sedikit menurun.
d. Motivasi
untuk Berkembang
Factor lain yang mempengaruhi perkembangan
orang dewasa adalah motivasi untuk berkembang. Apabila remaja telah mencapai
usia dewasa secara hokum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang
dewasa yang mandiri oleh kelompok social mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi
orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya.
e. Model
Peran
Factor lingkungan perkembangan orang
dewasa sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang
berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk
diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh
motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut
oleh masyarakat orang dewasa.
Sebaliknya orang dewasa yang masih
berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap
berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang dewasa.
4.
Ciri-ciri
kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan lingkungannya
antara lain:
a. Karakter
yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan aturan etika perilaku,
atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat, atau konsisten
tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau
berbeda-beda.
b. Temperamen
yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan
yang dating dari lingkungannya.
c. Sikap,
yang mengacu pada positif atau negative atau ambivalensinya sambutannya
terhadap objek-objek (orang, benda, peristiwa, norma, atau nilai etis, estetis,
dan sebagainya)
d. Stabilitas
emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah, menangis, atau
putus asa.
e. Tanggung
jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau melarikan diri dari
risiko, atas tindakan dan perbuatannya.
f. Sosiabilitas,
yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta kemampuannya
berkomunikasi dengan orang lain.
5.
Kebutuhan
orang dewasa berdasarkan teori Maslow (Sebutkan 4):
a. Kebutuhan
biologis
Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan
paling dasar yang lebih berhubungan pada kebutuhan fisik, seperti kebutuhan
makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur, dan oksigen. Kebutuhan biologis
merupakan kebutuhan yang memiliki potensi besar untuk menuju ke tingkat kebutuhan
berikutnya. Misalnya, ketika manusia merasa lapar, maka akan mengabaikan atau
menekan dulu kebutuhan lain. Manusia akan memuaskan rasa lapar tersebut dengan
mencari makanan dan minuman. Untuk manusia yang sudah mapan, sebuah rasa lapar
merupakan gaya hidup. Mereka sudah memiliki cukup makanan, tetapi yang mereka
rasakan ialah citarasa dari makanan yang mereka inginkan. Berbeda dengan
manusia yang belum mapan, ketika merasa lapar, mereka tidak mementingkan cita
rasa, tekstur, bau, ataupun temperatur.
b. Kebutuhan
rasa aman
Setelah kebutuhan biologiss sudah
terpenuhi, maka ada kebutuhan rasa aman, seperti rasa aman fisik, stabilitas,
ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari berbagai ancaman, teroris,
penyakit, takut, cemas, atau bencana alam. Apabila kebutuan biologis perlu
dipenuhi secara total, sedangkan kebutuhan akan rasa aman tidak bisa terpenuhi
secara total. Manusia tidak bisa dapat terlindungi dari berbagai ancaman
meteor, kebanjiran, atau ancaman dari orang lain.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak
merasa aman mempunyai tingkal laku yang berbeda. Mereka akan bertingkah laku
seperti orang yang memiliki ancaman besar. Orang yang merasa tidak aman
otomatis akan mencari kestabilan dan akan berusaha keras menghindari hal-hal
atau keadaan yang asing atau yang tidak diharapkan.
Dalam implikasinya kebutuhan ini, manajer
dapat memberikan jaminan keamanan kepada karyawan, seperti lingkungan yang
aman, tempat yang higienis, atau jaminan pensiun, sehingga mereka merasa aman
baik dalam lingkungan ataupun finansial.
c. Kebutuhan
social
Setelah dua kebutuhan di atas terpenuhi,
selanjutnya akan muncul kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih saying
(social). Manusia akan mencari sahabat, pasangan, keturunan, dan kebutuhan
untuk dekat dengan keluarga. Seseorang yang cintanya sudah relatif terpenuhi
tidak akan merasa panik ketika menolak cinta dan ketika ada seseorang yang
menolak dirinya, ia juga tidak merasa hancur. Maslow berpendapat bahwa
kebutuhan cinta merupakan cinta yang memberi dan cinta yang menolak. Kita perlu
memahami cinta, mengamalkannya, menciptakannya, dan mengajarkannya.
Dalam implikasinya, kebutuhan ini
berhubungan dengan kebutuhan sosial. Manajer perlu mendorong tim untuk mengatur
kegiatan sosial. Dari kegiatan sosial tersebut akan menciptakan persahabatan
dan keluarga. Dengan begitu kebutuhan akan kasih sayang dapat terpenuhi.
d. Kebutuhan
akan harga diri
Setelah tiga kebutuhan di atas terpenuhi,
manusia akan mengejar kebutuhan akan penghargaan, seperti menghormati orang
lain, status, ketenaran, reputasi, perhatian, dan sebagainya. Menurut Maslow,
kebutuhan akan penghargaan juga terbagi atas dua tingkatan, yaitu tingkatan
yang rendah dan tinggi. Tingkatan rendah yaitu kebutuhan untuk menghormati
orang lain, kebutuhan status, ketenaran, reputasi, perhatian, apresiasi,
martabat, dan dominasi. Kebutuhan yang tinggi ialah kebutuhan harga diri
seperti perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan
kebebasan. Maslow berpendapat, apabila kebutuhan harga diri sudah teratasi, maka
manusia siap memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi lagi.
Dalam implikasinya, kebutuhan ini
berhubungan erat dengan kebutuhan harga diri. Manajer harus memberi reward
untuk karyawan yang mampu mencapai atau melebihi target mereka. Manajer juga bisa
mempromosikan kepada karyawan untuk menempati kedudukan yang lebih tinggi. Hal
ini akan membuat karyawan memiliki harga diri dan kebutuhan atas penghargaan
terpenuhi.
No comments:
Post a Comment