: |
PDGK4204 / Pend. Bahasa Indonesia di SD |
|
Tutor
Pengampu |
: |
M.
Jihad Hidayatullah, M. Pd |
Tugas
Tutorial |
: |
1 |
Nama
Mahasiswa |
: |
Aang Kusnadi Yamin |
NIM |
: |
859129784 |
KUIS 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan jelas!
1.
Bagaimanakah
paradigma atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar berdasarkan
konsep belajar dan belajar bahasa ?
2.
Jelaskan !
a.
Pandangan
yang mengungkapkan proses pemerolehan bahasa pertama
b.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak
3.
Jelaskan
metode-metode yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa Indoneisa di SD!
4.
Jelaskan apa
yang Anda ketahui tentang :
a.
pendekatan,
b.
metode, dan
c.
teknik.
Jika Anda adalah seorang guru SD, bagaimana
Anda menerapkannya ?
5.
Gallthon membedakan kurikulum menjadi 7 jenis, jelaskan !
JAWABAN
1.
Paradigma
atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar.
Ø
Paradigma
atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar berdasarkan konsep belajar yakni Belajar layaknya sebuah proses
membangun gedung. Anak-anak secara terus-menerus membangun makna baru
(pengetahuan, sikap, dan keterampilan) berdasarkan apa yang telah mereka kuasai
sebelumnya (pengetahuan, sikap, dan keterampilan). Dalam belajar bahasa, anak
atau peserta didik (sebagai pengguna bahasa) adalah orang yang membangun, makna
adalah apa yang mereka bangun, dan apa yang mereka miliki atau kuasai
sebelumnya adalah material atau bahan bangunan yang mereka gunakan untuk
membangun. Belajar adalah sebuah proses penambahan bagian demi bagian informasi
baru terhadap apa yang telah mereka ketahui dan kuasai sebelumnya. Pengetahuan
dibangun siswa melalui keterlibatan mereka secara aktif dalam belajar (learning
by doing).
Ø
Paradigma
atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar berdasarkan belajar Bahasa, yakni Anak-anak belajar dan menguasai
bahasa tanpa mereka sadari dan tanpa beban, apalagi diajari secara khusus.
Mereka belajar bahasa melalui pola berikut. Semua Komponen, Sistem, dan
Keterampilan Bahasa Dipelajari secara Terpadu. Belajar Bahasa Dilakukan secara
Alami dan Langsung dalam Konteks yang Otentik.
2.
Menjelaskan
pandangan:
a.
Pandangan
yang mengungkapkan proses pemerolehan bahasa pertama
Pemerolehan Bahasa (language acquisition) adalah proses pemilikan
kemampuan berbahasa secara alamiah. Dimana proses ini melibatkan dua kemampuan
yaitu kemampuan reseptif yaitu kemampuan dalam menyerap, menerima, dan memahami
tuturan oring lain. Dan Kemampuan produktif yaitu kemampuan menghasilkan
tuturan, untuk mengekspresikan diri atau menanggapi rangsang Bahasa yang
disampaikan oleh orang lain.
b.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak
Ø
Faktor
Biologis, dimana setiap anak telah dilengkapi dengan kemampuan kodrati atau
potensi bawaan yang memungkinkannya mampu berbahasa, namun tergantung perangkat
biologis yang mereka miliki seperti otak (system syaraf), alat dengar, dan alat
ucap. Jika ada dari salah satu, dua atau ketiganya yang terganggu maka itu akan
menghambat kemampuan anak dalam berbahasa.
Ø
Faktor
Lingkungan Sosial, dimana untuk menumbuh kembangkan kemampuan berbahasa anak,
diperlukan lingkungan sosial sebagai contoh atau model berbahasa yang
memberikan rangsangan, tanggapan, serta melakukan latihan dan uji coba
berbahasa dalam konteks yang sesungguhnya.
Ø
Faktor Inteligensi,
dimana anak memiliki kemampuan dalam berfikir atau bernalar, termasuk
memecahkan suatu masalah. Dalam kaitannya dengan pemerolehan Bahasa, anak-anak
yang yang bernalar tinggi tingkat pencapaiannya cenderung lebih cepat, lebih
kaya, dan lebih bervariasi khasanah bahasanya, daripada anak yang bernalar
sedang atau rendah.
Ø
Faktor
Motivasi, dimana anak merasa terdorong dan terpacu untuk belajar Bahasa dan
terus belajar, serta dapat menguasai bahasa lebih baik lagi, hingga membuatnya
kian bergairah untuk terus belajar Bahasa.
3.
Metode-metode
yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa Indonesia di SD
a.
Direct Method atau Metode Langsung, yaitu metode pengajaran Bahasa yang didalam
pelaksanaannyaguru langsung menggunakan Bahasa sasaran, yaitu Bahasa yang
diajarkan.
b.
Natural Method atau Metode Murni atau Metode Alamiah, yaitu metode yang dalam
pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar, atau
peragaansecara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
c.
Reading Method atau Metode Membaca, yaitu metode yang bertujuan untuk memberi
pelajar/mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka perlukan
dalam studi mereka.
d.
Eclectic Method, yaitu metode yang menyajikan beberapa metode dalam pembelajaran
dengan menambah atau mengombinasi/mencampur antara metode yang satu dengan
lainnya yang dianggap cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4.
Menjelaskan dan bagaimana saya selaku guru
menerapkannya:
a.
Pendekatan: Pendekatan ialah suatu rangkaian tindakan yang terpola atau
terorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu (filosofis, psikologis,
didaktis dan ekologis) yang terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Oleh karena itu pendekatan pembelajaran bisa diartikan suatu
rangkaian tindakan pembelajaran yang dilandasi oleh prinsip dasar tertentu
(filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis) yang mewadahi, menginspirasi,
menguatkan dan melatari metode pembelajaran tertentu. Pendekatan pembelajaran
bisa juga didefinisikan sebagai sudut pandang atau titik tolak guru
terhadap proses berlangsungnya pembelajaran, yang merujuk terhadap pandangan
akan terjadinya sebuah proses yang sifatnya masih sangat general atau umum,
didalamnya mewadahi, menguatkan, menginsiprasi dan melatari metode dalam suatu
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari jenisnya,
pendekatan pembelajaran terbagi menjadi dua jenis pendekatan, yaitu
pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pada pendidik.
b.
Metode: Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah
dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Metode
adalah jabaran dari pendekatan. Satu pendekakatan bisa dijabarkan ke dalam
berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran bisa dikatakan sebuah cara
yang dipergunakan dalam pengimplementasian rencana yang telah disusun dalam
suatu kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa metode
pembelajaran yang bisa dipergunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, yaitu metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi,
laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat dan lain
sebagainya.
c.
Teknik: Ialah sebuah cara yang dilakukan seorang guru dalam
mengimplementasikan metode pembelajaran secara spesifik. contohnya, penggunaan
metode ceramah di sebuah kelas dengan jumlah siswa yang terbatas tentunya
secara teknis harus berbeda dengan penggunaan metode ceramah di kelas dengan
jumlah siswa yang banyak. Teknik Pembelajaran merupakan cara-cara konkrit yang
dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Seorang guru dapat berganti-ganti
teknik pembelajaran meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat
diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran.
5.
Galtthorn
membedakan kurikulum menjadi 7 jenis,
yakni:
a.
Kurikulum
Rekomendasi, yaitu kurikulum yang direkomendasi para ahli, asosiasi
professional, komisi pembaruan pendidikan, dan juga yang berdasarkan kebijakan
pemerintah.
b.
Kurikulum
Tertulis, yaitu kurikulum yang sudah disetujui oleh pemerintah. Kurikulum ini
merupakan pengendali untuk menjamin tujuan pendidikan.
c.
Kurikulum
Dukungan, yaitu kurikulum yang dibentuk dari sumber-sumber yang dialokasi untuk
mwnunjang kurikulum itu sendiri.
d.
Kurikulum
yang diajarkan, yaitu kurikulum yang diajarkan guru dalam kelas seharusnya
didasarkan pada kurikulum yang tertulis.
e.
Kurikulum
yang diuji, yaitu kurikulum yang terdiri dari serangkaian bahan pelajaran /
kegiatan belajar yang dinilai melalui tes, baik yang dibuat oleh guru maupun
tes yang baku atau tes yang disusun.
f.
Kurikulum
yang Dipelajari, yaitu kurikulum yang merupakan hasil belajar, seperti
perubahab nilai, persepsi, dan tingkah laku yang terjadi dari pengalaman
belajar.
g.
Kurikulum
yang Tersembunyi, kurikulum yang tidak berwujud, namun berpengaruh terhadap
perubahan tingkah laku anak didik.
No comments:
Post a Comment