Tuesday, November 21, 2017

BANJIR BANDANG TERJANG RATUSAN RUMAH DI KECAMATAN KERUAK DAN JEROWARU

Masyarakat Lombok Timur khususnya warga Kecamatan Keruak dan Jerowaru sudah sejak dulu belum pernah melihat atau bahkan merasakan yang namanya dilanda banjir. Bukan mengharapkan sih, tapi memang tidak pernah sama sekali. Apalagi jenis banjir tersebut adalah banjir bandang. Sebagaimana yang diketahui bahwa sepanjang sejarah Keruak dan Jerowaru dijuluki wilayah yang Panas Kering. Tidak jarang kami sebagai warga kecamatan Keruak dan Jerowaru sering dijuluki dengan sebutan si Panas, si Kering, si Kerontang, atau bahkan si Gawah (Julukan untuk orang yang berasal dari daerah pinggiran dan terpencil), begitulah kutipan ungkapan yang sering dilontarkan oleh Guru Syahdi Janap, S.Pd. selaku pemerhati dunia pendidikan, sosial dan budaya di Kecamatan Keruak.


Namun, tahun ini sejarah baru tertulis, Kecamatan Keruak-Jerowaru dilanda banjir! Banjir ini sungguh mengejutkan setiap orang yang mendengarnya. Betapa tidak, wilayah yang dulunya disebut dan dijuluki The Smiling Land (Tanah yang Tersenyum) kini menjumpai takdirnya. Takdir yang sungguh memang kehendak Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bahwa memang, sesungguhnya kehendakNya lah yang tidak bisa dipungkiri dan dihindari. 

Berdasarkan saksi mata di Desa Sepit, salah satu desa yang terkena dampak banjir tersebut menyebutkan bahwa hujan deras sejak sore hari dengan intensitas yang tinggi mengakibatkan luapan air sungai di sepanjang bantaran sungai Lokon menerjang rumah-rumah yang berada di Dusun Berung, Dusun Lokon, Dusun Kondok, dan Dusun Sepit. Korban jiwa pun tidak bisa dielakkan. Seorang siswi kelas 4 sekolah dasar di Dusun Lokon yang diketahui ayahnya bernama Waes Alkani meninggal dunia ditimpa reruntuhan rumahnya yang roboh karena arus deras air sungai. Sebagaimana yang diketahui posisi rumah anak tersebut persis dibibir sungai dekat dengan kilukan sungai Lokon tersebut. Praktis air deras yang datang dari Bendungan Pandan Duri menghanyutkan tanah yang berada di bawah pondasi rumahnya yang berlantai dua tersebut sehingga mengakibatkan rumah tersebut roboh ke jalan raya. Orangtua dan adik bungsu anak tersebut selamat meskipun mengalami luka parah di bagian pinggang, tangan, wajah dan kaki. Sedangkan dia tidak bisa diselamatkan dari reruntuhan bangunan rumahnya. Sungguh tragis!

Banjir bandang yang berdurasi sekitar 4 jam telah meluluh lantahkan pemukiman di sepanjang bantaran sungai Pandan Duri sampai muara di Lungkak Desa Ketapang Raya Kecamatan Keruak. Korban rumah hanyut dan rusak parah akibat banjir belum bisa diklarifikasi jumlahnya, hewan ternak mulai dari kambing, sapi dan kebau masih banyak yang terapung dan mati. Sementara itu korban jiwa yang ditemukan baru 2 orang. Satu ditemukan di wilayah Orong Bukal dan satu lagi anak yang di Dusun Lokon Desa Sepit.

Sementara itu jembatan Senange, penghubung Kecamatan Keruak dengan Jerowaru masih ditutup dikarenakan kondisi jembatan yang sudah mulai rapuh akibat banjir dan dikhawatirkan akan ambruk.

Posko Pengungsian sudah didirikan di daerah Sepit, Keruak, dan Jerowaru. Di Desa Sepit posko bencana alam dipusatkan di halaman SDN 6 Sepit. Kemudian untuk wilayah kecamatan Keruak dan Jerowaru dipusatkan di halaman serta gedung Kantor Camat masing-masing.

Kronologi kejadian:

A. Hari Sabtu tanggal 18 Nopember 2017 sekitar pukul 18.00 wita telah terjadi bencana banjir di wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan lokasi sbb:
*Penyebab Banjir*
  1. Intensitas Curah Hujan 3 hari terakhir yg mengakibatkan Bendungan Pandan Duri di Suwangi Kec Sakra kab Lotim Over Kapasitas (Issu adanya Bendungan Jebol Tidak Benar)
  2. Meluapnya 5 anak sungai yg mengisi Bendungan Pandan Duri
  3. Air Laut pasang
Banjir yang terjadi kali ini merupakan Banjir Pertama yg terjadi di Wilayah Kabupaten Lombok Timur Bagian Selatan.
Adapun Data sementara, bahwa Banjir terjadi di 2 kecamatan yaitu:
1) Kecamatan Keruak, dan
2) Kecamatan Jerowaru.
Akibat dari Banjir sbb;
• Adapun jumlah Desa yang ada di wilayah Kec. Keruak yang terkena Banjir an:
1). Di Wilayah Desa Sepit:
~ Kerugian materiil Lokasi Jembatan Desa Sepit Sebelah Kanan jalan berupa 6 unit rumah sbb:
1. Saipul Adnan, alamat Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
2. Abdaidi, alamat Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak ringan)
3. Masodin alamat Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
4. Abdul Manap, Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
5. Wais Zulkarni Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak.
6. H. Nazrin Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
~ Lokasi sebelah kiri Jembatan Desa Sepit sebanyak 2 unit rumah sbb:
1. H. Sudirman (Kadus Kondok) alamat Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak ringan)
2. H. Zaenal Arifin, Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak ringan) serta *korban jiwa 1 orang an. Wasila Cantika Lilian, 18 tahun, pelajar, alamat Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak Kab. Lotim dengan nama ortu an. Wais Alkani* diakibatkan karena tertimpa reruntuhan tembok rumah yg mengenai tubuh Korban
2). Wilayah Desa Batu Putik:
~ Kerugian Materiil yaitu berupa
20 unit rumah yang mengalami rusak ringan yang ada di 4 kekadusan (Kekadusan Tundak Daye, Tundak Tengak, Batusun dan Esoh) serta untuk korban jiwa (NIHIL)
3. Wilayah Desa Setungkap Lingsar:
~ Kerugian materil berupa 5 unit rumah menglami kerusakan yang ada di wilayah Dusun Tangar sementara korban jiwa (NIHIL).
4. Wilayah Desa Selebung Ketangga:
~ Kerugian materil berupa 35 unit rumah mengalami kerusakan dikarena terendam air serta 1 unit Masjid yang berada diwilayah Dusun Bintang Oros, sementara warga masih dievakuasi dirumah warga yang berlantai dua, sementara beberapa warga sudah berada di PKM Keruak untuk perawatan. Dan korban jiwa (NIHIL)
5. Wilayah Desa Ketangga Jeraing:
~ Korban jiwa sementara (NIHIL) Kerugian Materil berupa kerusakan rumah
6. Wilyh Desa Ketapang Raya:
a. Korban jiwa sementara NIHIL
b. Kerugian Materil berupa kurang lebih 200 unit rumah terendam air yang berada di wilayah  Dusun Lungkak dan Dusun Pelebe, dan warga yang rumahnya terendam air telah dievakuasi ke Gedung Serba Guna Kantor Camat Keruak.

Saat ini akses jalan dari Desa sepit menuju lekor kab. Loteng ditutup sementara akibat air yang masih menggenangi jalan raya sedangkan jalan dari Desa Sepit ke Desa Batu Putik juga di tutup akibat jembatan yang terkikis
• Untuk sementara wilayah Desa Batu Putik, Desa setungkep lingsar, Desa Selebung, dan Desa ketangga Jeraing kerugian materiil belum dapat terdata secara pasti di karenakan kondisi cuaca dan listrik padam.

B. Wilayah kecamatan jerowaru jumlah Desa yang terdampak banjir dari luapan air kali penendem akibat arus air yg datang dari kec. Keruak yaitu Desa setungkep lingsar, dan Desa Batu putik sbb:
1. Desa sepapan yaitu:
• Dusun tenten pejeruk
~ Korban jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah  dan isinya berjumlah 10 rumah
• Dusun orong bukal
kerugian jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah dan isinya berjumlah 15 rumah
• senange dusun sepapan
kerugian jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah dan isinya berikut hewan peliharaan berjumlah 25 rumah
2. Desa Jerowaru yaitu:
• Dusun montong wasi
kerugian jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah dan isinya berjumlah 10 rumah
• Dusun ratu
korban jiwa sementara nihil, korban materi berupa rumah dan isinya berjumlah 20 rumah
• Tanak nentung dusun pelambik
korban jiwa sementara nihil, korban materi berupa rumah dan isinya berjumlah 5 rumah terdampak
C. Tempat terdampak paling parah adalah di dusun tenten pejeruk, dusun orong bukan dan senange dusun sepapan sementara kondisi jembatan dan jalan disenange belum bisa dilewati katena masih dilalui luapan air dan dihalangi tumpukan batang bambu berikut akar-akar nya, aspal jalan terkelupas dan sisi jalan ambrol.
Masyarakat sebagian besar telah di evakuasi dan 1 orang sempat dibawa ke Puskesmas jerowaru an DIKA, 8 th karena kedinginan dan keluarga tersebut berhasil selamat karena naik ke pohon dan atap rumahnya pada saat luapan air menghantam rumahnya.
Akses jalan dari praya menuju lombok timura dari sepapan ke jerowaru masih belum bisa dilalui kendaraan karena jembatan senange masih dibanjiri air dan dihalangi oleh batang bambu berikut akarnya dan aspal jalannya rusak.
D. Upaya-upaya yang telah dilakukan:
1. Team gabungan dari polres lotim, sat. Brimob sub den B, personil TNI kodim 1615, sat.pol pp, PMI, Kementrian Sosial dan BNPBD kab. Lotim membantu melakukan evakuasi terhadap masyarakat maupun barang-barang milik warga ketempat yg lebih aman.
2. Mengantarkan korban ke puskesmas keruak dan jerowaru.
3. Mengecek langsung ke lokasi kejadian oleh bupati, wakil bupati dan kapolres lotim serta Dandim 1615 Lotim
4. Melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah setempat, tokoh masyarakat untuk melakukan pendataan secara riil terhadap kerugian material maupun korban jiwa.
5. Mengecek Perkembangan Bendungan Pandanderu, situasi Bendungan masih Normal tdk ada yg Jebol
6. Mendirikan Tenda Peleton (Brimob dan Sabhara Polres) utk menampung warga yg dievakuasi dan utk Dapur Umum
E. Renc Tindak lanjut
1) besok pagi Minggu tgl 19 Nov 2017 pukul 09.00 wita akan diadakan Rapat Koordinasi MUSPIDA bertempat di Pendopo II
2) Mendata dan mengecek ulang secara pasti terhadap Kerugian Jiwa dan Materi
F. Situasi secara umum pada dua lokasi bencana banjir listrik padam dan jalan belum bisa dilalui sehingga menyulitkan untuk melakukan pendataan secara maksimal.
G. Demikian Laporan awal Kami, perkembangan situasi tentang Bencana Banjir akan Kami Laporkan berikutnya. (Data Source: Humas Polres Lombok Timur)

FOTO-FOTO KEJADIAN:



































No comments:

Post a Comment