Tuesday, November 21, 2017

BANJIR BANDANG TERJANG RATUSAN RUMAH DI KECAMATAN KERUAK DAN JEROWARU

Masyarakat Lombok Timur khususnya warga Kecamatan Keruak dan Jerowaru sudah sejak dulu belum pernah melihat atau bahkan merasakan yang namanya dilanda banjir. Bukan mengharapkan sih, tapi memang tidak pernah sama sekali. Apalagi jenis banjir tersebut adalah banjir bandang. Sebagaimana yang diketahui bahwa sepanjang sejarah Keruak dan Jerowaru dijuluki wilayah yang Panas Kering. Tidak jarang kami sebagai warga kecamatan Keruak dan Jerowaru sering dijuluki dengan sebutan si Panas, si Kering, si Kerontang, atau bahkan si Gawah (Julukan untuk orang yang berasal dari daerah pinggiran dan terpencil), begitulah kutipan ungkapan yang sering dilontarkan oleh Guru Syahdi Janap, S.Pd. selaku pemerhati dunia pendidikan, sosial dan budaya di Kecamatan Keruak.


Namun, tahun ini sejarah baru tertulis, Kecamatan Keruak-Jerowaru dilanda banjir! Banjir ini sungguh mengejutkan setiap orang yang mendengarnya. Betapa tidak, wilayah yang dulunya disebut dan dijuluki The Smiling Land (Tanah yang Tersenyum) kini menjumpai takdirnya. Takdir yang sungguh memang kehendak Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bahwa memang, sesungguhnya kehendakNya lah yang tidak bisa dipungkiri dan dihindari. 

Berdasarkan saksi mata di Desa Sepit, salah satu desa yang terkena dampak banjir tersebut menyebutkan bahwa hujan deras sejak sore hari dengan intensitas yang tinggi mengakibatkan luapan air sungai di sepanjang bantaran sungai Lokon menerjang rumah-rumah yang berada di Dusun Berung, Dusun Lokon, Dusun Kondok, dan Dusun Sepit. Korban jiwa pun tidak bisa dielakkan. Seorang siswi kelas 4 sekolah dasar di Dusun Lokon yang diketahui ayahnya bernama Waes Alkani meninggal dunia ditimpa reruntuhan rumahnya yang roboh karena arus deras air sungai. Sebagaimana yang diketahui posisi rumah anak tersebut persis dibibir sungai dekat dengan kilukan sungai Lokon tersebut. Praktis air deras yang datang dari Bendungan Pandan Duri menghanyutkan tanah yang berada di bawah pondasi rumahnya yang berlantai dua tersebut sehingga mengakibatkan rumah tersebut roboh ke jalan raya. Orangtua dan adik bungsu anak tersebut selamat meskipun mengalami luka parah di bagian pinggang, tangan, wajah dan kaki. Sedangkan dia tidak bisa diselamatkan dari reruntuhan bangunan rumahnya. Sungguh tragis!

Banjir bandang yang berdurasi sekitar 4 jam telah meluluh lantahkan pemukiman di sepanjang bantaran sungai Pandan Duri sampai muara di Lungkak Desa Ketapang Raya Kecamatan Keruak. Korban rumah hanyut dan rusak parah akibat banjir belum bisa diklarifikasi jumlahnya, hewan ternak mulai dari kambing, sapi dan kebau masih banyak yang terapung dan mati. Sementara itu korban jiwa yang ditemukan baru 2 orang. Satu ditemukan di wilayah Orong Bukal dan satu lagi anak yang di Dusun Lokon Desa Sepit.

Sementara itu jembatan Senange, penghubung Kecamatan Keruak dengan Jerowaru masih ditutup dikarenakan kondisi jembatan yang sudah mulai rapuh akibat banjir dan dikhawatirkan akan ambruk.

Posko Pengungsian sudah didirikan di daerah Sepit, Keruak, dan Jerowaru. Di Desa Sepit posko bencana alam dipusatkan di halaman SDN 6 Sepit. Kemudian untuk wilayah kecamatan Keruak dan Jerowaru dipusatkan di halaman serta gedung Kantor Camat masing-masing.

Kronologi kejadian:

A. Hari Sabtu tanggal 18 Nopember 2017 sekitar pukul 18.00 wita telah terjadi bencana banjir di wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan lokasi sbb:
*Penyebab Banjir*
  1. Intensitas Curah Hujan 3 hari terakhir yg mengakibatkan Bendungan Pandan Duri di Suwangi Kec Sakra kab Lotim Over Kapasitas (Issu adanya Bendungan Jebol Tidak Benar)
  2. Meluapnya 5 anak sungai yg mengisi Bendungan Pandan Duri
  3. Air Laut pasang
Banjir yang terjadi kali ini merupakan Banjir Pertama yg terjadi di Wilayah Kabupaten Lombok Timur Bagian Selatan.
Adapun Data sementara, bahwa Banjir terjadi di 2 kecamatan yaitu:
1) Kecamatan Keruak, dan
2) Kecamatan Jerowaru.
Akibat dari Banjir sbb;
• Adapun jumlah Desa yang ada di wilayah Kec. Keruak yang terkena Banjir an:
1). Di Wilayah Desa Sepit:
~ Kerugian materiil Lokasi Jembatan Desa Sepit Sebelah Kanan jalan berupa 6 unit rumah sbb:
1. Saipul Adnan, alamat Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
2. Abdaidi, alamat Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak ringan)
3. Masodin alamat Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
4. Abdul Manap, Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
5. Wais Zulkarni Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak.
6. H. Nazrin Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak (rusak parah)
~ Lokasi sebelah kiri Jembatan Desa Sepit sebanyak 2 unit rumah sbb:
1. H. Sudirman (Kadus Kondok) alamat Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak ringan)
2. H. Zaenal Arifin, Dusun Kondok Desa Sepit Kec. Keruak (rusak ringan) serta *korban jiwa 1 orang an. Wasila Cantika Lilian, 18 tahun, pelajar, alamat Dusun Lokon Desa Sepit Kec. Keruak Kab. Lotim dengan nama ortu an. Wais Alkani* diakibatkan karena tertimpa reruntuhan tembok rumah yg mengenai tubuh Korban
2). Wilayah Desa Batu Putik:
~ Kerugian Materiil yaitu berupa
20 unit rumah yang mengalami rusak ringan yang ada di 4 kekadusan (Kekadusan Tundak Daye, Tundak Tengak, Batusun dan Esoh) serta untuk korban jiwa (NIHIL)
3. Wilayah Desa Setungkap Lingsar:
~ Kerugian materil berupa 5 unit rumah menglami kerusakan yang ada di wilayah Dusun Tangar sementara korban jiwa (NIHIL).
4. Wilayah Desa Selebung Ketangga:
~ Kerugian materil berupa 35 unit rumah mengalami kerusakan dikarena terendam air serta 1 unit Masjid yang berada diwilayah Dusun Bintang Oros, sementara warga masih dievakuasi dirumah warga yang berlantai dua, sementara beberapa warga sudah berada di PKM Keruak untuk perawatan. Dan korban jiwa (NIHIL)
5. Wilayah Desa Ketangga Jeraing:
~ Korban jiwa sementara (NIHIL) Kerugian Materil berupa kerusakan rumah
6. Wilyh Desa Ketapang Raya:
a. Korban jiwa sementara NIHIL
b. Kerugian Materil berupa kurang lebih 200 unit rumah terendam air yang berada di wilayah  Dusun Lungkak dan Dusun Pelebe, dan warga yang rumahnya terendam air telah dievakuasi ke Gedung Serba Guna Kantor Camat Keruak.

Saat ini akses jalan dari Desa sepit menuju lekor kab. Loteng ditutup sementara akibat air yang masih menggenangi jalan raya sedangkan jalan dari Desa Sepit ke Desa Batu Putik juga di tutup akibat jembatan yang terkikis
• Untuk sementara wilayah Desa Batu Putik, Desa setungkep lingsar, Desa Selebung, dan Desa ketangga Jeraing kerugian materiil belum dapat terdata secara pasti di karenakan kondisi cuaca dan listrik padam.

B. Wilayah kecamatan jerowaru jumlah Desa yang terdampak banjir dari luapan air kali penendem akibat arus air yg datang dari kec. Keruak yaitu Desa setungkep lingsar, dan Desa Batu putik sbb:
1. Desa sepapan yaitu:
• Dusun tenten pejeruk
~ Korban jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah  dan isinya berjumlah 10 rumah
• Dusun orong bukal
kerugian jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah dan isinya berjumlah 15 rumah
• senange dusun sepapan
kerugian jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah dan isinya berikut hewan peliharaan berjumlah 25 rumah
2. Desa Jerowaru yaitu:
• Dusun montong wasi
kerugian jiwa sementara nihil, kerugian materi berupa rumah dan isinya berjumlah 10 rumah
• Dusun ratu
korban jiwa sementara nihil, korban materi berupa rumah dan isinya berjumlah 20 rumah
• Tanak nentung dusun pelambik
korban jiwa sementara nihil, korban materi berupa rumah dan isinya berjumlah 5 rumah terdampak
C. Tempat terdampak paling parah adalah di dusun tenten pejeruk, dusun orong bukan dan senange dusun sepapan sementara kondisi jembatan dan jalan disenange belum bisa dilewati katena masih dilalui luapan air dan dihalangi tumpukan batang bambu berikut akar-akar nya, aspal jalan terkelupas dan sisi jalan ambrol.
Masyarakat sebagian besar telah di evakuasi dan 1 orang sempat dibawa ke Puskesmas jerowaru an DIKA, 8 th karena kedinginan dan keluarga tersebut berhasil selamat karena naik ke pohon dan atap rumahnya pada saat luapan air menghantam rumahnya.
Akses jalan dari praya menuju lombok timura dari sepapan ke jerowaru masih belum bisa dilalui kendaraan karena jembatan senange masih dibanjiri air dan dihalangi oleh batang bambu berikut akarnya dan aspal jalannya rusak.
D. Upaya-upaya yang telah dilakukan:
1. Team gabungan dari polres lotim, sat. Brimob sub den B, personil TNI kodim 1615, sat.pol pp, PMI, Kementrian Sosial dan BNPBD kab. Lotim membantu melakukan evakuasi terhadap masyarakat maupun barang-barang milik warga ketempat yg lebih aman.
2. Mengantarkan korban ke puskesmas keruak dan jerowaru.
3. Mengecek langsung ke lokasi kejadian oleh bupati, wakil bupati dan kapolres lotim serta Dandim 1615 Lotim
4. Melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah setempat, tokoh masyarakat untuk melakukan pendataan secara riil terhadap kerugian material maupun korban jiwa.
5. Mengecek Perkembangan Bendungan Pandanderu, situasi Bendungan masih Normal tdk ada yg Jebol
6. Mendirikan Tenda Peleton (Brimob dan Sabhara Polres) utk menampung warga yg dievakuasi dan utk Dapur Umum
E. Renc Tindak lanjut
1) besok pagi Minggu tgl 19 Nov 2017 pukul 09.00 wita akan diadakan Rapat Koordinasi MUSPIDA bertempat di Pendopo II
2) Mendata dan mengecek ulang secara pasti terhadap Kerugian Jiwa dan Materi
F. Situasi secara umum pada dua lokasi bencana banjir listrik padam dan jalan belum bisa dilalui sehingga menyulitkan untuk melakukan pendataan secara maksimal.
G. Demikian Laporan awal Kami, perkembangan situasi tentang Bencana Banjir akan Kami Laporkan berikutnya. (Data Source: Humas Polres Lombok Timur)

FOTO-FOTO KEJADIAN:



































Thursday, November 16, 2017

PROSEDUR USUL NUPTK BARU GTK PNS dan NON-PNS TAHUN 2016

Surat Edaran Ditjen GTK Nomor 14652/B.B2/PR/2015 Tahun 2015 Tentang Penerbitan NUPTK bagi Guru dan Tenaga Kependidikan pada satuan pendidikan formal dan non formal di Tahun 2016.

NUPTK diberikan kepada seluruh GTK baik PNS maupun Non-PNS yang memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai dengan surat Direktur Jenderal GTK sebagai Nomor Identitas yang resmi untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan.

Akan tetapi tidak semua GTK yang non-PNS bisa mengusulkan penerbitan NUPTK baru ini. Ini dikarenakan ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh calon penerima NUPTK, salah satunya adalah GTK non-PNS tersebut harus memiliki SK Bupati/Wali Kota minimal 2 tahun berturut-turut bagi yang mengabdi di Sekolah Negeri. Bagi GTK yang mengabdi di Sekolah Yayasan/Swasta memiliki kemudahan daripada rekan-rekan yang mengabdi di sekolah negeri, karena mereka yang di Yayasan cukup mengusulkan NUPTK dengan upload SK pertama mengajar/mengabdi minimal 4 tahun berturut-turut.



Berikut langkah – langkah untuk entry data usulan NUPTK bagi Guru melalui Login Operator Dapodik :



Pertama-tama silahkan menghubungi Operator sekolah masing-masing untuk mengecek apakah saudara sudah masuk ke tabel Calon Penerima NUPTK atau tidak. Jika sudah maka saudara sudah layak untuk mengusulkan NUPTK baru.
  1. Login melalui operator sekolah pada link :     http://vervalptk.data.kemdikbud.go.id
  2. Klik menu “NUPTK”
  3. Klik menu “Calon Penerima NUPTK”
  4. Pilih PTK untuk diupload dokumen pendukungnya
  5. Pilih tombol “Upload Dokumen:

  • Upload Scan KTP
  • Upoad SK PNS/CPNS, SK Bupati/Walikota/Gubernur, SK Yayasan
  • Upload ijazah SD
  • Upload ijazah SMP
  • Upload ijazah SMA
  • Upload ijazah S1
  • Pilih tombol “Upload Dokumen”






PETUNJUK TEKNIS PENULISAN IJAZAH SD/SMP/SMA/SMK/SLB TAHUN 2017

Selamat pagi rekan-rekan yang budiman...semoga di pagi yang mendung ini tidak memberikan efek mendung pada kinerja kita yahhhh.....hehehe...
Berikut kami sampaikan informasi terkait dengan petunjuk teknis (JUKNIS) pengisian Ijazah untuk SD SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, SPK, Paket A, Paket B tahun ajaran 2016/2017. Dalam Lampiran III bernomor : 018/H/EP/2017  Tanggal : 6 April 2017, dijelaskan bahwa Petunjuk Pengisian Blangko Ijazah Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah sebagai berikut:




PETUNJUK UMUM
  • Ijazah untuk SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, SPK, Paket A, Paket B, dan Paket C diterbitkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.
  • Terdapat tiga jenis Ijazah yaitu; Ijazah untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2006, Ijazah untuk sekolah yang menggunakan 2013, dan Ijazah untuk satuan pendidikan kerjasama (SPK). Perbedaan tersebut terletak pada Daftar Nilai yang terletak di halaman belakang dan kode blangko yang terletak di halaman muka 
Contoh Kode Blangko             Kode  Keterangan
DN-01 Ma/13 000000             Kurikulum 2013
DN-01 Ma/06 0000001           Kurikulum 2006 DN-01 Ma/SPK 0000001               SPK

  • Ijazah terdiri dari 2 muka dicetak bolak-balik, dimana identitas dan redaksi di halaman muka, hasil ujian/daftar nilai ujian di halaman belakang.
  • Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK, diisi oleh panitia penulisan Ijazah yang dibentuk Kepala Sekolah.
  • Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C diisi oleh panitia penulisan Ijazah yang dibentuk oleh Kepala SKB/Ketua PKBM.
  • Pengisian Ijazah menggunakan tulisan tangan  dengan tulisan huruf  yang benar, jelas, rapi, bersih, dan mudah dibaca menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus. Dalam kondisi tertentu dapat diisi dengan sistem komputer (dicetak).
  • Jika terjadi kesalahan dalam pengisian, Ijazah tidak boleh dicoret, ditimpa, atau dihapus (tipe-ex), melainkan harus diganti dengan blangko yang baru. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam penulisan.
  •  Ijazah yang mengalami kesalahan pengisian disilang dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman muka dan belakang. 
  • Setelah seluruh pengisian Ijazah selesai, Ijazah yang salah tersebut dimusnahkan dengan disertai berita acara pemusnahan.
  • Berita acara pemusnahan Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK ditandatangani oleh Kepala Sekolah yang disaksikan oleh pihak kepolisian.
  • Berita acara pemusnahan Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C ditandatangani oleh Kepala SKB/Ketua PKBM yang disaksikan oleh pihak kepolisian.
  • Sisa blangko Ijazah SD, SMP, Paket A, Paket B, dan Paket C yang terdapat di satuan pendidikan, diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan disertai berita acara yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah/Kepala SKB/Ketua PKBM dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili.
  • Sisa blangko Ijazah SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB yang terdapat di sekolah, diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan Provinsi melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan disertai berita acara yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili.
  • Sisa blangko Ijazah SD, SMP, Paket A, Paket B, dan Paket C yang terdapat di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat dimusnahkan setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak jadwal pengisian Ijazah dengan disertai berita acara pemusnahan yang disaksikan oleh pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili.
  • Sisa blangko Ijazah SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB yang terdapat di Dinas Pendidikan Provinsi dapat dimusnahkan setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak jadwal pengisian Ijazah dengan disertai berita acara pemusnahan yang disaksikan oleh pejabat Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang mewakili.
  • Dalam hal ditemukan kesalahan penulisan dalam ijazah setelah sisa blangko ijazah dimusnahkan, maka dapat dibuat ralat dengan diterbitkannya surat keterangan oleh kepala satuan pendidikan yang bersangkutan.
  • Satuan pendidikan/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun Dinas Pendidikan Provinsi tidak diperkenankan untuk menahan atau tidak memberikan ijazah kepada pemilik Ijazah yang sah dengan alasan apapun.
  • Siswa pemilik Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK yang sudah pindah domisili, Ijazah dapat diambil ke Satuan Pendidikan yang menerbitkan, dan untuk  Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C diambil ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang menerbitkan.
B. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN MUKA 
1. BLANGKO IJAZAH SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, dan SPK.
  •  Angka 1 diisi dengan nama sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur
  • Angka 2 diisi dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional yang menerbitkan Ijazah.
  • Angka 3 diisi dengan nama kabupaten/kota*) *coret salah satu yang tidak sesuai
  • Angka 4 diisi dengan nama provinsi.
  • Angka 5 diisi dengan nama siswa pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.
  • Angka 6 diisi dengan tempat dan tanggal lahir siswa pemilik Ijazah. Tempat dan tanggal lahir harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya. Contoh: Mamuju, 27 Januari 1999
  • Angka 7 diisi dengan nama orang tua/wali siswa pemilik Ijazah.
  • Angka 8 diisi dengan nomor induk siswa pemilik Ijazah  pada sekolah yang bersangkutan seperti tercantum pada buku induk. 
  • Angka 9 diisi dengan nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah. Nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 digit yaitu tiga digit pertama tentang tahun lahir pemilik Ijazah dan tujuh digit terakhir tentang nomor pemilik Ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud. 
  • Angka 10 diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional terdiri atas 14 (empat belas) digit sesuai dengan nomor peserta yang tertera pada kartu tanda peserta Ujian Nasional dan sama dengan yang tertera di Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode Kabupaten/Kota, 3 (tiga) digit berisi informasi kode sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode urut peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi. Khusus Untuk Ijazah SD dan SDLB, angka 10 diisi dengan nomor peserta ujian sekolah.
   Contoh:  SD-----------> 1-16-04-04-175-002-7
                  SMP---------> 2-16-01-04-294-193-6       
                  SMA---------> 3-16-02-21-428-215-2          
                  SMK ---------> 4-16-02-21-428-215-2         

  • Angka 11 diisi dengan sekolah penyelenggara ujian sekolah. 
  • Angka 12 diisi dengan sekolah penyelenggara ujian nasional.
  • Angka 12a khusus untuk Ijazah Pendidikan Luar Biasa dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta didik, yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda.  
  • Untuk SDLB dan SMPLB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan peserta didik, yang terdiri dari hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan berfikir, hambatan fisik, autis, dan disabilitas majemuk.
  • Angka 13 diisi dengan nama Kabupaten/Kota tempat penerbitan, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat) sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di satuan pendidikan. Contoh: Bangka Barat, 02 Juni 2017
  • Angka 14 diisi dengan nama Kepala Sekolah dari sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi Kepala Sekolah pegawai negeri sipil diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), sedangkan Kepala Sekolah yang non pegawai negeri sipil diisi satu buah strip (-).
Tambahan Penjelasan: 
Dalam hal Kepala Sekolah berhalangan tetap, dan belum ada kepala sekolah yang definitif, maka dapat mengacu surat BSNP Nomor: 0007/SDAR/BSNP/V/2012 tanggal 28 Mei 2012, perihal Penandatangan SKHUN dan Ijazah sebagai berikut:
  • Ijazah dapat ditandatangani oleh Plt Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, yang diberikan mandat oleh Bupati/Walikota;
  • bila Plt Kepala Sekolah tidak memiliki jabatan fungsional guru maka Bupati/Walikota dapat menunjuk Wakil Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, dengan memberi surat mandat.
  • Angka 15 dibubuhkan stempel sekolah dari sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur. 
  • Angka 16 ditempelkan Pasfoto peserta didik yang terbaru ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga jari tengah tangan kiri pemilik Ijazah serta stempel menyentuh pasfoto.
Nomor Ijazah adalah sistem pengkodean pemilik Ijazah yang mencakup kode penerbitan (dalam negeri –DN atau luar negeri –LN dan kode provinsi), kode jenjang pendidikan, kode kurikulum yang digunakan (SD, SMP, SMA, dan SMK), kode jenis satuan pendidikan, dan nomor seri dari setiap pemilik Ijazah. Keterangan sistem pengkodean untuk Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK sebagai berikut:  

1) Kode Penerbitan :
a) Dalam Negeri (DN) dan provinsi 
DN-01 = Provinsi DKI Jakarta
DN-02 = Provinsi Jawa Barat
DN-03 = Provinsi Jawa Tengah 
DN-04 = Provinsi DI Yogyakarta
DN-05 = Provinsi Jawa Timur
DN-06 = Provinsi Aceh
DN-07 = Provinsi Sumatera Utara
DN-08 = Provinsi Sumatera Barat
DN-09 = Provinsi Riau
DN-10 = Provinsi Jambi
DN-11 = Provinsi Sumatera Selatan
DN-12 = Provinsi Lampung
DN-13 = Provinsi Kalimantan Barat
DN-14 = Provinsi Kalimantan Tengah
DN-15 = Provinsi Kalimantan Selatan
DN-16 = Provinsi Kalimantan Timur
DN-17 = Provinsi Sulawesi Utara
DN-18 = Provinsi Sulawesi Tengah
DN-19 = Provinsi Sulawesi Selatan
DN-20 = Provinsi SulawesiTenggara
DN-21 = Provinsi Maluku
DN-22 = Provinsi Bali
DN-23 = Provinsi Nusa Tenggara Barat
DN-24 = Provinsi Nusa Tenggara Timur
DN-25 = Provinsi Papua
DN-26 = Provinsi Bengkulu
DN-27 = Provinsi Maluku Utara
DN-28 = Provinsi Bangka Belitung 
DN-29 = Provinsi Gorontalo
DN-30 = Provinsi Banten
DN-31 = Provinsi Kepulauan Riau
DN-32 = Provinsi Sulawesi Barat
DN-33 = Provinsi Papua Barat
DN-34 = Provinsi Kalimantan Utara 
b) Luar Negeri (LN) dan sekolah Indonesia Luar Negeri
LN-01 = Sekolah Indonesia Wassenar
LN-02 = Sekolah Indonesia Moskow
LN-03 = Sekolah Indonesia Cairo
LN-04 = Sekolah Indonesia Riyadh
LN-05 = Sekolah Indonesia Jeddah
LN-06 = Sekolah Indonesia Islamabad
LN-07 = Sekolah Indonesia Yangoon
LN-08 = Sekolah Indonesia Bangkok
LN-09 = Sekolah Indonesia Kuala Lumpur
LN-10 = Sekolah Indonesia Singapura
LN-11 = Sekolah Indonesia Tokyo
LN-12 = Sekolah Indonesia Damascus
LN-13 = Sekolah Indonesia Davao
LN-14 = Sekolah Indonesia Kinabalu
LN-15 = Sekolah Indonesia Den Haag
LN-16 = Sekolah Indonesia Beograd 

2) Kode jenjang pendidikan meliputi:
D  = Pendidikan Dasar
M  = Pendidikan Menengah 

3) Jenis satuan pendidikan, meliputi:
Dd  = SD
Ddb  = SDLB
DI  = SMP
Dlb  = SMPLB
Ma  = SMA
Mab  = SMALB
Mk  = SMK 

4) Kode Kurikulum, meliputi:
06    = Kurikulum 2006
13    = Kurikulum 2013
SPK  = Satuan Pendidikan Kerjasama 

5) Nomor seri pemilik Ijazah terdiri atas tujuh digit angka mulai dari 0000001 sampai dengan 9999999 untuk setiap provinsi.
2. BLANGKO IJAZAH PAKET A, PAKET B, DAN PAKET C
  • Angka 1  diisi dengan nama satuan pendidikan (Kepala SKB/Ketua PKBM*) bersangkutan sesuai dengan nomenklatur.)*coret salah satu yang tidak sesuai
  • Angka 2 diisi dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional satuan pendidikan yang menerbitkan Ijazah.
  • Angka 3 diisi dengan nama kabupaten/kota*)*coret salah satu yang tidak sesuai)
  • Angka 4 diisi dengan nama provinsi.
  • Angka 5 diisi dengan nama peserta didik pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya. 
  • Angka 6 diisi dengan tempat dan tanggal lahir peserta didik pemilik Ijazah. Tempat dan tanggal lahir harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.
  • Angka 7 diisi dengan nama orang tua/wali peserta didik pemilik Ijazah. Angka 8 diisi dengan nomor induk siswa di satuan pendidikan yang bersangkutan.
  • Angka 9 diisi dengan nomor induk siswa nasional (NISN).
  • Angka 10 diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional terdiri atas 14 (empat belas) digit sesuai dengan nomor peserta yang tertera pada kartu tanda peserta Ujian Nasional dan sama dengan yang tertera di Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode Kabupaten/Kota, 3 (tiga) digit berisi informasi kode sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode urut peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi. khusus untuk Ijazah Paket A, angka 10 diisi dengan nomor peserta ujian pendidikan kesetaraan.
Contoh:       PAKET A          A-16-04-04-175-002-7 
                    PAKET B          B-16-01-04-294-193-6       
                    PAKET C          C-16-02-21-428-215-2          
  • Angka 11 diisi dengan nama satuan pendidikan penyelenggara ujian pendidikan kesetaraan.
  • Angka 12 diisi dengan nama satuan pendidikan penyelenggara ujian nasional
  • Angka 13 diisi dengan Kabupaten/Kota tempat penerbitan, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat) sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di satuan pendidikan.
  • Angka 14 diisi dengan nama Kepala SKB/Ketua PKBM*) dari satuan pendidikan bersangkutan yang menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi Kepala SKB/Ketua PKBM pegawai negeri sipil diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), sedangkan Kepala SKB/Ketua PKBM yang non pegawai negeri sipil diisi satu buah strip (-)

Tambahan penjelasan:
Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C ditandatangani oleh Kepala SKB/Ketua PKBM bersangkutan. 
) *coret salah satu yang tidak sesuai
  • Angka 15 dibubuhkan stempel satuan pendidikan dari satuan pendidikan bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur.
  • Angka 16 ditempelkan Pasfoto peserta didik yang terbaru ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga jari tengah tangan kiri pemilik Ijazah serta stempel menyentuh pasfoto.

Contoh: Bangka Barat, 02 Juni 2017 
Nomor Ijazah adalah sistem pengkodean pemilik Ijazah yang mencakup kode  penerbitan (dalam negeri - DN atau luar negeri –LN dan kode provinsi), kode jenjang pendidikan, kode jenis satuan pendidikan, dan nomor seri dari setiap pemilik Ijazah. Keterangan sistem pengkodean Ijazah Pendidikan Kesetaraan (Program Paket A, Paket B, dan Paket C) sebagai berikut:  

1) kode penerbitan Dalam Negeri (DN) dan provinsi
DN-01 = Provinsi DKI Jakarta
DN-02 = Provinsi Jawa Barat
DN-03 = Provinsi Jawa Tengah 
DN-04 = Provinsi DI Yogyakarta
DN-05 = Provinsi Jawa Timur
DN-06 = Provinsi Aceh
DN-07 = Provinsi Sumatera Utara
DN-08 = Provinsi Sumatera Barat
DN-09 = Provinsi Riau
DN-10 = Provinsi Jambi
DN-11 = Provinsi Sumatera Selatan
DN-12 = Provinsi Lampung
DN-13 = Provinsi Kalimantan Barat
DN-14 = Provinsi Kalimantan Tengah
DN-15 = Provinsi Kalimantan Selatan
DN-16 = Provinsi Kalimantan Timur
DN-17 = Provinsi Sulawesi Utara
DN-18 = Provinsi Sulawesi Tengah
DN-19 = Provinsi Sulawesi Selatan
DN-20 = Provinsi SulawesiTenggara
DN-21 = Provinsi Maluku
DN-22 = Provinsi Bali
DN-23 = Provinsi Nusa Tenggara Barat
DN-24 = Provinsi Nusa Tenggara Timur
DN-25 = Provinsi Papua
DN-26 = Provinsi Bengkulu
DN-27 = Provinsi Maluku Utara
DN-28 = Provinsi Bangka Belitung
DN-29 = Provinsi Gorontalo
DN-30 = Provinsi Banten
DN-31 = Provinsi Kepulauan Riau
DN-32 = Provinsi Sulawesi Barat
DN-33 = Provinsi Papua Barat
DN-34 = Provinsi Kalimantan Utara 

2) Luar Negeri (LN) dan Pendidikan kesetaraan:
LN-01 = Program Paket Singapura 
LN-02 = Program Paket Malaysia (Kuala Lumpur, Kinabalu, Kuching)
LN-03 = Program Paket Hongkong (Hongkong, Makau)
LN-04 = Program Paket Arab Saudi (Riyadh)
LN-05 = Program Paket Taiwan  

3) Kode jenjang pendidikan meliputi:
D = Pendidikan Dasar (Paket A dan Paket B)
M = Pendidikan Menengah (Paket C dan Paket C Kejuruan) 

4) Kode Satuan Pendidikan Non formal, meliputi:
PA = Pendidikan Kesetaraan Paket A
PB = Pendidikan Kesetaraan Paket B
PC = Pendidikan Kesetaraan Paket C dan Paket C Kejuruan. 
Nomor seri pemilik Ijazah terdiri atas tujuh digit angka mulai dari 0000001 sampai dengan 9999999 untuk setiap provinsi. 

C. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN BELAKANG 
1.  BLANGKO IJAZAH SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, dan SMALB.
  •  Angka 1 diisi dengan nama pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.
  • Angka 2 diisi dengan tempat dan tanggal lahir pemilik Ijazah. Tempat dan tanggal lahir harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.
  • Angka 3 diisi dengan nomor induk siswa pemilik Ijazah pada sekolah yang bersangkutan seperti tercantum pada buku induk.
  • Angka 4 diisi dengan nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah. Nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 digit yaitu tiga digit pertama tentang tahun lahir pemilik Ijazah dan tujuh digit terakhir tentang nomor pemilik Ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud.
  • Angka 4a khusus untuk Ijazah Pendidikan Luar Biasa dengan ketentuan sebagai berikut: 
  • Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta didik, yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda.
  • Untuk SDLB dan SMPLB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan peserta didik, yang terdiri dari hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan berfikir, hambatan fisik, autis, dan disabilitas majemuk
  • Angka 5 diisi dengan Nilai Rata-rata Rapor yang diambil dari beberapa semester terakhir, dengan keterangan sebagai berikut:
 No.       Jenjang                   Kurikulum        Rata-rata dari nilai rapor
1          SD dan SDLB          K-2006             Semester 7 sampai dengan semester 12
                                             K-2013             Semester 9 sampai dengan semester 12 
2          SMP dan SMPLB    K-2006             Semester 1 sampai dengan semester 6 
                                             K-2013             Semester 1 sampai dengan semester 6
3          SMA dan SMALB   K-2006             Semester 3 sampai dengan semester 6
                                             K-2013             Semester 1 sampai dengan semester 6
                                             SKS                  Semester 1 sampai dengan semester 6
  • Angka 6 diisi dengan Nilai Ujian Sekolah tiap mata pelajaran. Khusus mata pelajaran yang diuji dengan ujian tertulis dan ujian praktik, nilai Ujian Sekolah dihitung berdasarkan rata-rata nilai ujian tertulis dan ujian praktik.
  • Rata-rata Rapor yang dimaksud pada huruf f, dan Nilai Ujian Sekolah yang dimaksud pada huruf g, ditulis dengan menggunakan bilangan bulat dalam rentang 0 -100 (tanpa desimal).

Contoh :  
Nilai sebelum pembulatan                   Nilai setelah pembulatan
83,4                                                      83
83,5                                                      84
83,6                                                      84
  • Khusus untuk satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan daftar mata pelajaran sesuai dengan petunjuk penulisan yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMK.
  • Angka 7 diisi dengan nama Kabupaten/Kota tempat penerbitan, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat) sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di sekolah. 
  • Angka 8 diisi dengan nama Kepala Sekolah dari sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan  tanda tangan kepala sekolah bersangkutan. 
  • Angka 9 diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) Kepala Sekolah yang bersangkutan. Bagi yang berstatus non pegawai negeri sipil diisi strip (-). 
  • Angka 10 dibubuhkan stempel sekolah dari sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai nomenklatur.

 Selengkapnya bisa diunduh di link berikut ini. Contoh blangko Ijazah SD disini SMP disini.

Jangan lupa kritik dan saran di kolom komentar, oke!!!

Wednesday, November 15, 2017

PROPOSAL SUBSIDI SOSIAL LKSA

CONTOH PROPOSAL SUBSIDI SOSIAL LKSA

PENDAHULUAN

Puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena atas izi-Nya jua kami dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Ikhlas Setungkep dapat berupaya tetap menjalankan aktifitas setiap hari. Dan semoga bapak sebagai Pembina dari LKSA yang kami asuh semoga tetap dalam lindungan dan ridha Allah subhanahu wa ta’ala.
Berkaitan dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang kami asuh masih relative serba kurang jauh dari cukup. Dari itu kami pengurus LKSA mengajukan proposal yang kami alamatkan kepada Bapak semoga kiranya dapat memberikan kebijakan kepada LKSA Al-Ikhlas yang kami bina selama ini.
Dari itu besar harapan kami kepada bapak untuk dapat mengabulkan permohonan kami dan sebagai pertimbangan Bapak kami lampirkan Database anak LKSA dan Data Pegawai LKSA Al-Ikhlas Setungkep.
Demikian Proposal ini kami ajukan semoga dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Sebelumnya kami haturkan banyak terima kasih

Selengkapnya bisa dilihat disini.

CONTOH PROPOSAL ASISTENSI LKSA

Bantuan Sosial Anak melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang selanjutnya disebut LKSA merupakan salah satu bagian dari program Pemerintah dalam rangka mendukung pengasuhan anak berbasis keluarga. Hal ini sejalan dengan tanggung jawab utama orangtua dalam pengasuhan anak sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang.
Setiap anak memiliki kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan hubungan dengan orangtuanya, kesejahteraan diri, keselamatan, dan pengasuhan yang berkelanjutan. Hal ini sangat penting diperoleh dari orangtuanya sendiri sebagai fondasi bagi tumbuh kembang mereka. Namun demikian, tantangan kemiskinan yang dihadapi banyak keluarga telah menyebabkan ketidakmampuan mereka dalam menjalankan peran pengasuhan kepada anak-anak. Hal ini menyebabkan keluarga kemudian menempatkan anak-anak di LKSA.
LKSA yang telah melaksanakan peran pengasuhan kepada anak-anak perlu didukung agar dapat menjalankan fungsinya secara lebih tepat dalam pengasuhan anak. Standar Nasional Pengasuhan Anak untuk LKSA menggariskan bahwa LKSA berperan sebagai lembaga yang mendukung pengasuhan berbasis keluarga, termasuk basis keluarga bagi berbagai bentuk pengasuhan alternative untuk anak. Melalui program ini, LKSA akan mulai untuk menjalankan fungsi baru dalam mendukung penyatuan kembali anak-anak yang masih dapat diasuh oleh orangtua anggota keluarga lainnya dan secara aktif merespon anak-anak yang mengalami masalah pengasuhan.
Berdasarkan hal tersebut, bantuan social ini tidak semata-mata untuk anak yang berada dalam asuhan LKSA tetapi harus digunakan untuk mendorong penyatuan anak-anak dengan keluarga mereka dan menguatkan kemampuan keluarga dalam mengasuh anak-anak mereka.
Mengingat rendahnya tingkat perekonomian warga di wilayah dimana LKSA Al-Ikhlas berada berdampak kepada rendahnya aliran dana bagi anak-anak asuh kami di LKSA Al-Ikhlas Setungkep. Dengan banyaknya jumlah anak asuh yang dinaungi oleh LKSA Al-Ikhlas membuat baik para pengurus maupun koordinator pendanaan kewalahan dalam mencari dana untuk menutupi kekurangan yang ada.
Segala cara dan sumber dana pernah dicoba dilakukan oleh pengurus baik dari relawan maupun donatur yang bersedia memberikan dan membagi rezeki bagi anak-anak asuh kami demi kelangsungan hidup baik di lingkungan LKSA maupun di luar.
Adanya Bantuan (Assistensi) Sosial melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak sangat membantu pengurus dalam menjalankan program-program penunjang dalam LKSA AL-IKHLAS Setungkep karena diharapkan sangat berguna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko social dan subsidi pemenuhan hak dasar untuk meningkatkan penyelenggaraan kesejahteraan social bagi anak yang diasuh melalui pengasuhan oleh keluarga dan melalui pengasuhan alternative.
Oleh karena itu, melihat realita yang tersebut di atas maka kami dari pengurus LKSA Al-Ikhlas Setungkep mengajukan proposal bantuan sosial bagi anak-anak kami di LKSA. Semoga apa yang diniatkan tercapai berkat izin Allah SWT. Amin.

Untuk selengkapnya bisa diunduh di link ini.

Jangan lupa kritik dan saran di kolom komentar ya.

Tuesday, November 14, 2017

CONTOH SURAT UNDANGAN RAPAT KOMITE SEKOLAH



Semangat pagi... 


Pagi ini kita akan membahas tentang keberadaan Komite Sekolah di tempat kita.


Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa Komite Sekolah merupakan salah satu unsur penting yang harus ada dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan sebuah satuan pendidikan. Baik itu satuan pendidikan yang negeri maupun swasta. Di beberapa tempat terutama di daerah perkotaan Komite Sekolah sudah banyak memberikan kontribusi yang begitu signifikan bagi sekolah bersangkutan. Sebaliknya, di beberapa tempat di daerah-daerah pedalaman ataupun pinggiran keberadaan komite sekolah belum terlalu dipandang oleh sebagian masyarakat, padahal peran serta komite sekolah sangat berpengaruh pada pengembangan sekolah itu sendiri.


Seiring berjalannya waktu, komite sekolah mulai diakui keberadaannya setelah melihat begitu banyak tugas dan kebijakan-kebijakan pengurus komite sekolah yang menguntungkan bagi sekolah, siswa, dan masyarakat sekitar.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu peran komite sekolah adalah penyambung lidah antara pihak sekolah dengan masyarakat/warga sekitar sekolah yang isinya tentu para wali murid dan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam interaksi sosial di lingkungan sekitar sekolah itu.


Sebagai contoh, SD Negeri 8 Sepit baru-baru ini melakukan penyegaran pengurus komite sekolahnya. Melihat perkembangan dinamika di tengah masyarakat akhir-akhir ini pihak sekolah mengambil langkah untuk meresuffle pengurus dan anggota Komite Sekolah. Tujuannya, untuk memberikan pengalaman dan langkah-langkah baru bagi pengurus dalam rangka membantu pihak sekolah untuk mengembangkan SD Negeri 8 Sepit. 


Bertepatan dengan moment peringatan Hari Pahlawan para perwakilan wali murid, tokoh masyakat, tokoh agama, kepala dusun, dan Ketua RT diundang untuk menghadiri acara Rapat Komite Sekolah di SD Negeri 8 Sepit. 

Alhamdulillah, hasil rapat tersebut yaitu Pengurus Baru dan Anggota baru Komite Sekolah SD Negeri 8 Sepit. Semoga pengurus baru ini memiliki komitmen tinggi untuk memajukan Sekolah kita yang tercinta.

Bagi reka-rekan yang butuh model Surat Undangan Komite Sekolah bisa diunduh di link berikut ini dan Daftar hadir rapat disini.

Demikian untuk hari ini jangan lupa kirim kritik dan saran pada kolom komentar ya.






APLIKASI TABUNGAN SEKOLAH, YANG SEDERHANA YANG BERMANFAAT!


Selamat pagi rekan-rekan guru, semoga di pagi hari ini kita masih bersemangat dalam mengelola dan memimpin siswa siswi kita di dalam kelas. Eh, ngomongin tentang siswa, pagi ini saya akan berbagi tentang bagaimana mengelola pembukuan tabungan siswa di kelas.

Sebagian besar guru, terutama yang di sekolah dasar tentu sudah hafal betul bagaimana mengelola tabungan siswa apalagi dalam pembukuan uang tabungan tersebut. Ada yang menggunakan pembukuan sistem manual yang sudah konvensional, ditulis di buku besar atau dibantu buku kecil yang digunakan siswa sebagai buku bukti setoran tabungan.

Untuk mempermudah kerja guru saya akan membagikan sebuah aplikasi sederhana yang berbentuk Ms Excel. Aplikasinya sederhana, model dan pembagian kolom disesuaikan dengan model pembukuan yang ada pada buku fisik.



Langsung saja unduh filenya melalui link ini.

Jangan lupa kritik dan saran pada kolom komentar ya.

Selamat bekerja...