Friday, November 13, 2020

Tugas Tutorial 1 Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

 

1

Kode/Nama Matakuliah

:

PDGK4407/Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

 

IDENTITAS MAHASISWA

Nama

Aang Kusnadi Yamin

NIM

859129784

 

SOAL

1.     Jelaskan pengertian istilah anak berkebutuhan khusus !

2.     Jelaskan isi PP No. 17/2010 pasal 129 ayat 3!

3.     Jelaskan penyebab munculnya kebutuhan khusus berdasarkan waktu terjadinya!

4.     Jelaskan jenis pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan!

5.     Jelaskan perbedaan pendidikan segregasi, intergrasi dan inklusi!

 

JAWABAN

1.     Menurut Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Kebutuhan khusus dapat dimaknai sebagai kebutuhan khas setiap anak terkait dengan kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau kecerdasan atau bakat istimewa yang dimilikinya.

2.     Peserta didik berkelainan terdiri atas peserta didik yang:

a)       tunanetra;

b)      tunarungu;

c)       tunawicara;

d)      tunagrahita;

e)       tunadaksa;

f)       tunalaras;

g)      berkesulitan belajar;

h)      lamban belajar;

i)        autis;

j)        memiliki gangguan motorik;

k)      menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain; dan

l)        memiliki kelainan lain.

 

3.     Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga kategori seperti berikut:

a)       Penyebab Prenatal, yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada waktu janin masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu terserang virus, misalnya virus rubela, mengalami trauma atau salah minum obat, yang semuanya ini berakibat bagi munculnya kelainan pada bayi.

b)      Penyebab Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran, seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran dengan penyedotan (di-vacuum), pemberian oksigen yang terlampau lama bagi anak yang lahir premature.

c)       Penyebab Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit tertentu. Penyebab ini tentu dapat dihindari dengan cara berhati-hati, selalu menjaga kesehatan, serta menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi keluarga.

 

4.     Jenis pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan dapat dibedakan menjadi 3 kategori sebagai berikut:

a.      Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik, seperti kebutuhan yang berkaitan dengan koordinasi gerakan anggota tubuh dan berbagai jenis gangguan kesehatan, melibatkan berbagai tenaga professional, seperti ahli terapi fisik dan berbagai dokter ahli.

b.     Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional social, seperti kebutuhan yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan lingkungan / masyarakat sekitar, menghadapi peristiwa penting dalam hidup, dan kebutuhan bersosialisasi. Layanan pendidikan ini melibatkan para psikolog dan pekerja social.

c.      Layanan pendidikan yang memang berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan, yang merupakan kebutuhan terbesar para penyandang kelainan, melibatkan ahli pendidikan dari berbagai bidang dan psikolog.

 

5.     Perbedaan Pendidikan Segregasi vs Intergrasi vs Inklusi…

Sistem pendidikan segregasi adalah sistem pendidikan dimana anak berkebutuhan khusus terpisah dari sistem pendidikan anak pada umumnya. Penyelengggaraan sistem pendidikan segregasif dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak pada umumnya. Contohnya SLB.

 

Pendidikan Intergrasi yaitu bersekolahnya seorang anak berkebutuhan khusus pada sekolah regular. Dapat diartikan pada proses memindahkan seorang siswa pada lingkungan yang tidak terlalu terpisah. Seorang anak berkebutuhan khusus yang bersekolah pada sekolah regular, tetapi berada pada unit atau kelas khusus.

Sekolah/pendidikan inklusi adalah sekolah reguler yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus dalam program yang sama, dari satu jalan untuk menyiapkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

No comments:

Post a Comment