Friday, November 13, 2020

Tugas Tutorial 2 Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

 

Kode/Nama Matakuliah

:

MKDK4002 / PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Tutor Pengampu

:

Dr. Hadi Gunawan Sakti, M.Pd.

Tugas Tutorial

:

2

Nama Mahasiswa

:

Aang Kusnadi Yamin

NIM

:

859129784

 

Soal:

1.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan intelektual dan perkembangan emosional?

2.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan intelegensi biologis, psikologis dan operasional?

3.     Sebutkan dan jelaskan secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa!

4.     Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian orang dewasa!

5.     Sebutkan dan jelaskan 4 kebutuhan orang dewasa berdasarkan teori Maslow!

 

Jawab:

1.     Perkembangan intelektual dan perkembangan emosional yaitu:

-       Perkembangan Intelektual yakni berkembangannya IQ (selain perkembangan fisik yang terjadi pada seseorang) ditandai dengan meningkatknya kemampuan berpikirnya. Kalau pada usia sekolah dasar kemampuan berpikir anak masih berkenaan dengan hal-hal yang konkret atau berpikir konkret, pada masa SLTP mulai berkembang kemampuan berpikir abstrak, remaja mampu membayangkan apa yang akan dialami bila terjadi suatu peristiwa umpamanya perang nuklir, kiamat dan sebagainya. Pada remaja telah mampu berpikir jauh melewati kehidupannya baik dalam dimensi ruang maupun waktu.

-       Perkembangan Emosional yaitu berkembangannya EQ yang sering berbentuk luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian perkembangan sosial emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan remaja merasa dekat dengan orang tuanya, karena memiliki nilai-nilai yang sama dalam banyak hal dan masih memerlukan orang tua untuk melakukan hal-hal tertentu. Sebagian remaja memiliki ketegangan antara dua hal yaitu keinginan untuk melepaskan diri dari orang tua dan adanya ketergantungan kepada orang tua. Mereka harus dapat melepaskan sebutan “anak mama”. Orang tua pun ada kalanya berada dalam persimpangan antara melepas anak untuk mandiri atau tetap “melindunginya”.

2.     Yang dimaksud dengan intelegensi biologis, intelegensia secara psikologis dan intelegensia secara operasional yakni:

Intelegensia Biologis:

Yakni kemampuan individu dalam mengadaptasi diri terhadap rangsangan lingkungan. Mengadaptasi diri dalam arti menekankan pada kemampuan untuk mengemas perilaku baik secara terang-terangan (overtly behavior) maupun tersamar (covertly behavior) sebagai hasil dari pengalaman. Adaptasi banyak bergantung kepada kualitas system syaraf yang berhubungan dengan otak dan jaringan pusat syaraf, individu yang memiliki intelegensia tinggi ditenggarai oleh individu yang memiliki kualitas otak dan jaringan syaraf yang baik.

Intelegensia Psikologis:

Yakni menekankan pada efisiensi mental (mental efficiency) dan kapasitas pemahaman abstrak (abstract reasoning) yang diperlukan dalam menggunakan bahasa symbol. Formula dari Spearmen’s tentang perilaku inteligen merupakan pendidikan tentang korelasi dan relasi, merupakan contoh definisi secara psikologis. Pendekatan ini lebih banyak memperhitungkan konsep-konsep umum yang lebih abstrak, lebih mengakui keterampilan-keterampilan hitungan angka dan tilikan ruang.

Intelegensia Operasional:

Yakni secara operasional melibatkan spesifikasi perilaku inteligen secara lebih rinci dan menemukan cara mengukur spesifikasi yang dimaksudkan. Dengan demikian perilaku inteligen diekspresikan dalam arti pengukuran, yaitu apa yang diukur oleh tes intelegensi.

 

3.     Perkembangan orang dewasa sangat dipengaruhi oleh jenis dasar kemampuan yang telah diletakkan pada masa remaja dan lingkungan perkembangan tempat mereka berinteraksi. Meskipun demikian, ada factor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempermudah perkembangannya. Factor yang paling berpengaruh tersebut adalah: (a) kekuatan fisik; (b) kemampuan motoric; (c) kemampuan mental; (d) motivasi untuk berkembang; dan (e) model peran.

a.     Kekuatan Fisik

Factor pertama yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kekuatan fisik. Ada 7 kebiasaan hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisik, yaitu:

1.     Sarapan pagi

2.     Makan secara teratur

3.     Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal

4.     Tidak merokok

5.     Tidak meminum minuman yang mengandung alcohol

6.     Olahraga secukupnya

7.     Tidur secara teratur 7-8 jam setiap malam.

Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka untuk optimal dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengelola kehidupan keluarganya.

b.     Kemampuan Motorik

Factor kedua yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan motoric. Kemampuan motoric orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia dua puluhan dan tiga puluhan. Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia dua puluh dan dua puluh lima tahun dan sesudah itu kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun.

c.     Kemampuan Mental

Factor ketiga yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan mental. Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam usia dua puluhan kemudian sedikit demi sedikit menurun.

d.     Motivasi untuk Berkembang

Factor lain yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah motivasi untuk berkembang. Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang dewasa yang mandiri oleh kelompok social mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya.

e.     Model Peran

Factor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa.

Sebaliknya orang dewasa yang masih berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang dewasa.

4.     Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan lingkungannya antara lain:

a.     Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan aturan etika perilaku, atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat, atau konsisten tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda-beda.

b.     Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang dating dari lingkungannya.

c.     Sikap, yang mengacu pada positif atau negative atau ambivalensinya sambutannya terhadap objek-objek (orang, benda, peristiwa, norma, atau nilai etis, estetis, dan sebagainya)

d.     Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah, menangis, atau putus asa.

e.     Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau melarikan diri dari risiko, atas tindakan dan perbuatannya.

f.      Sosiabilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain.

 

5.     Kebutuhan orang dewasa berdasarkan teori Maslow (Sebutkan 4):

a.     Kebutuhan biologis

Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan paling dasar yang lebih berhubungan pada kebutuhan fisik, seperti kebutuhan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur, dan oksigen. Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan yang memiliki potensi besar untuk menuju ke tingkat kebutuhan berikutnya. Misalnya, ketika manusia merasa lapar, maka akan mengabaikan atau menekan dulu kebutuhan lain. Manusia akan memuaskan rasa lapar tersebut dengan mencari makanan dan minuman. Untuk manusia yang sudah mapan, sebuah rasa lapar merupakan gaya hidup. Mereka sudah memiliki cukup makanan, tetapi yang mereka rasakan ialah citarasa dari makanan yang mereka inginkan. Berbeda dengan manusia yang belum mapan, ketika merasa lapar, mereka tidak mementingkan cita rasa, tekstur, bau, ataupun temperatur.

b.     Kebutuhan rasa aman

Setelah kebutuhan biologiss sudah terpenuhi, maka ada kebutuhan rasa aman, seperti rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari berbagai ancaman, teroris, penyakit, takut, cemas, atau bencana alam. Apabila kebutuan biologis perlu dipenuhi secara total, sedangkan kebutuhan akan rasa aman tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak bisa dapat terlindungi dari berbagai ancaman meteor, kebanjiran, atau ancaman dari orang lain.

Menurut Maslow, orang-orang yang tidak merasa aman mempunyai tingkal laku yang berbeda. Mereka akan bertingkah laku seperti orang yang memiliki ancaman besar. Orang yang merasa tidak aman otomatis akan mencari kestabilan dan akan berusaha keras menghindari hal-hal atau keadaan yang asing atau yang tidak diharapkan.

Dalam implikasinya kebutuhan ini, manajer dapat memberikan jaminan keamanan kepada karyawan, seperti lingkungan yang aman, tempat yang higienis, atau jaminan pensiun, sehingga mereka merasa aman baik dalam lingkungan ataupun finansial.

c.     Kebutuhan social

Setelah dua kebutuhan di atas terpenuhi, selanjutnya akan muncul kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih saying (social). Manusia akan mencari sahabat, pasangan, keturunan, dan kebutuhan untuk dekat dengan keluarga. Seseorang yang cintanya sudah relatif terpenuhi tidak akan merasa panik ketika menolak cinta dan ketika ada seseorang yang menolak dirinya, ia juga tidak merasa hancur. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan cinta merupakan cinta yang memberi dan cinta yang menolak. Kita perlu memahami cinta, mengamalkannya, menciptakannya, dan mengajarkannya.

Dalam implikasinya, kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan sosial. Manajer perlu mendorong tim untuk mengatur kegiatan sosial. Dari kegiatan sosial tersebut akan menciptakan persahabatan dan keluarga. Dengan begitu kebutuhan akan kasih sayang dapat terpenuhi.

d.     Kebutuhan akan harga diri

Setelah tiga kebutuhan di atas terpenuhi, manusia akan mengejar kebutuhan akan penghargaan, seperti menghormati orang lain, status, ketenaran, reputasi, perhatian, dan sebagainya. Menurut Maslow, kebutuhan akan penghargaan juga terbagi atas dua tingkatan, yaitu tingkatan yang rendah dan tinggi. Tingkatan rendah yaitu kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan status, ketenaran, reputasi, perhatian, apresiasi, martabat, dan dominasi. Kebutuhan yang tinggi ialah kebutuhan harga diri seperti perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan kebebasan. Maslow berpendapat, apabila kebutuhan harga diri sudah teratasi, maka manusia siap memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi lagi.

Dalam implikasinya, kebutuhan ini berhubungan erat dengan kebutuhan harga diri. Manajer harus memberi reward untuk karyawan yang mampu mencapai atau melebihi target mereka. Manajer juga bisa mempromosikan kepada karyawan untuk menempati kedudukan yang lebih tinggi. Hal ini akan membuat karyawan memiliki harga diri dan kebutuhan atas penghargaan terpenuhi.

 

No comments:

Post a Comment